Terima kasih Paman part III
Seketika itu juga aku pergi dan meninggalkan Satria yang tertidur bersama Ibu Sapta.Aku berjalan kaki menuju halte dan segera menaiki Bus tujuan rumah Pak Ari.Aku tidak tahu Pak Ari pergi kemana dan aku juga tidak sempat berpamitan kepadanya.Sesampainya di rumah aku langsung masuk ke kamarku dan menangis.Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku dan ternyata itu adalah paman.Paman bertanya kenapa aku bisa menangis dan aku menceritakan semua yang terjadi di Rumah Sakit kepadanya.Paman lalu pergi dari kamarku tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Setengah jam berlalu dan paman kembali lagi.Paman menyuruhku mengemasi barang-barang dan meninggalkan rumah ini.Aku bingung kenapa paman berkata demikian dan aku bingung harus tinggal dimana? Cuma paman yang ku punya.Paman bilang dia sudah mengatur semua ini.Paman pun mulai mengeluarkan baju-bajuku dari dalam lemari dan memasukkannya ke dalam tas.Paman juga berkata bahwa kami harus cepat mumpung tidak ada orang dirumah.Urusan aku berpamitan dengan Pak Ari,Bu Titi dan Ria biarlah nanti jadi urusan paman katanya.Tidak lama kemudian kami pun pergi dari rumah.
Setelah perjalananan menaiki sepeda motor aku dan paman sampai ke sebuah Rumah mewah,kira-kira 1 jam jaraknya dari rumah Pak Ari.Paman mengajak aku masuk kedalam rumah dan aku pun segera bergegas masuk.Sesampainya di ruang tamu rumah tersebut kami sudah ditunggu oleh seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di Sofa.Paman memperkenalkan aku dengan nya dan ternyata dia adalah Nyonya Alma si mantan pacar paman.Nyonya Alma tersenyum padaku dan aku membalas senyumannya.Nyonya Alma mengatakan paman sudah menceritakan kepadanya apa yang terjadi padaku.Nyonya Alma bersedia menerima ku dirumahnya dan menjadikan aku asisten pribadinya.Bisa dibilang aku akan menjadi tangan kanannya baik di rumah ataupun dalam bisnisnya.Aku terharu ternyata paman benar-benar melindungiku dan melakukan apapun yang terbaik untukku.Paman merangkul pundakku dan bilang aku pasti aman di rumah ini.Setelah beberapa lama paman pun izin untuk kembali pulang ke rumah Pak Ari karena sebentar lagi Ria akan pulang dari Sekolah.Paman juga berterima kasih pada Nyonya Alma karena tetap mengizinkan sekolah Ria menyewa bangunan miliknya.Nyonya Alma pun berkata itu bukan apa-apa.
Sebulan berlalu di rumah Nyonya Alma aku disibukkan dengan segala aktivitas. Aku kira Nyonya Alma akan menyuruhku untuk melakukan segala macam hal tetapi dia malah menyuruhku pergi bersama karyawannya yang lain untuk berbelanja pakaian dan keperluanku yang lain.Dia juga menyuruhku pergi ke salon untuk melakukan perawatan wajah dan tubuh serta memperbaiki penampilanku.Dia bilang wajahku sudah cukup cantik hanya butuh sedikit polesan aku akan menjadi wanita yang berpenampilan menarik seperti wanita kelas atas.Aku sangat bahagia bertemu Nyonya Alma tetapi aku sedih karena sudah sebulan aku tidak berjumpa dan tidak mengetahui kabar Satria serta Ria.Aku sangat merindukan mereka.
Aku mengangkat telepon yang berdering di rumah Nyonya Alma .Ternyata yang meneleponku adalah Ria.Ria mengatakan bahwa dia sangat merindukanku dan aku pun juga bilang bahwa aku merindukannya.Ria meminta izin padaku untuk datang menemuiku nanti sore .Dia sudah mendapatkan alamatku dari paman.Aku pun mengizinkan dia datang bersama dengan supir.Waktu menunjukkan jam 5 sore saat aku dan Nyonya Alma duduk diruang tamu untuk ngeteh.Nyonya Alma bilang bahwa hasil check up nya tadi siang memuaskan.Penyakit yang dia derita pelan-pelan mulai sembuh dan dia bilang itu berkat paman.Setelah berjumpa dengan paman disekolah Ria,dia menjadi termotivasi untuk sembuh.Apalagi sekarang ada aku yang tinggal dirumahnya membuat dia merasa seperti memiliki seorang putri yang selama ini dia inginkan.Mendengar hal itu aku pun mencium tangan Nyonya Alma dan berterima kasih padanya karena melalui dia aku bisa mendapatkan kehidupan layak seperti sekarang.Dia bilang itu bukan apa-apa karena manusia sudah sewajarnya saling membantu.Tiba-tiba terdengar suara Ria datang dan memanggil namaku.Gadis kecil itu berlari kearahku dan akupun memeluknya sambil membungkuk karena tubuh Ria yang kecil.Kemudian aku pun mendengar suara seorang laki –laki yang menanyakan kabarku,saat aku lihat dia adalah Satria yang tampan dan sedang tersenyum ke arahku.Aku pun membalas senyumannya.Aku memperkenalkan Ria dan Satria kepada Nyonya Alma.Setelah berbincang-bincang dan karena pada dasarnya Ria anak yang menyenangkan Nyonya Alma mengajak Ria pergi ke taman belakang untuk melihat kolam renang serta burung-burung dan hewan peliharaan Nyonya Alma yang lain.Ria dengan senang hati ikut bersama Nyonya Alma,merekapun berjalan bergandengan tangan.
Sekarang tinggallah aku berdua bersama Satria.Satria bilang dia sangat merindukanku.Tapi karena dia masih dalam penyembuhan maka dia tidak bisa pergi kemana-mana untuk menemuiku.Satria juga bilang dia sudah tahu apa yang ibunya katakan kepadaku.Dia bilang aku tidak usah khawatir.Dia tidak akan malu punya pacar sepertiku.Dia berjanji akan bekerja keras dan akan menikahiku kelak.Mendengar perkataan Satria aku sangat senang.Satria juga bilang penampilanku yang sekarang sangat elegan dan terlihat cantik.Orang lain juga pasti akan berfikir aku wanita dari kelas atas katanya.Satria hanya minta aku bersabar dan selalu mencintainya.Aku pun menganggukkan kepala yang pertanda aku setuju dengan apa yang dia katakan.
Pagi ini Nyonya Alma mengajak aku untuk ikut bersamanya ke kantor.Sesampainya di kantor security bilang sudah ada seseorang pria yang menunggu di ruangannya.Ternyata pria tersebut adalah ayah Satria,Pak Anto.Pak Anto pun langsung menyapa Nyonya Alma dan diriku lalu tersenyum kepadaku.Kalau aku fikir-fikir aku baru sekali jumpa dengan Pak Anto di rumah sakit.Dia juga tidak pernah mengatakan apa-apa padaku.Jadi aku fikir dia tidak membenciku dan tidak menganggap aku musuhnya.Tapi apakah dia juga ingin punya menantu Siska?Aku pusing memikirkannya.Pak Anto pun menjelaskan maksud kedatangannya ke kantor Nyonya Alma.Ternyata Nyonya Alma lah klien yang sering didatangi Pak Anto tempo hari.Pak Anto benar-benar butuh bekerja sama dengan Nyonya Alma demi kemajuan bisnisnya tetapi Nyonya Alma selama ini belum memberikan jawaban.Saat berkunjung ke rumah ,Satria dan Nyonya Alma sempat berbincang –bincang dan Nyonya Alma pun tahu bahwa Satria adalah anak Pak Anto.
Nyonya Alma memulai pembicaraan.Dia bilang pada Pak Anto bahwa dia akan senang sekali untuk bisa bekerja sama asalkan Pak Anto mengabulkan satu permintaanya yaitu restuilah Satria dan aku berpacaran dan terimalah aku bila akhirnya aku akan menjadi istri Satria.Nyonya Alma juga bilang Pak Anto jangan takut karena sebagian hartanya telah diwariskan kepadaku.Jadi aku bukan gadis miskin lagi dan tidak akan mempermalukan keluarganya. Pak Anto menyetujui hal tersebut dan bilang akan merestui hubunganku dan Satria 100 %.Aku berterima kasih pada Pak Anto, tapi aku bilang padanya bahwa istrinya Bu Sapta tidak menginginkan aku menjadi menantunya .Pak Anto meyakinkan aku bahwa dia akan berbicara dengan istrinya dan dia jamin bahwa istrinya pun akan merestui hubungan kami.
Seminggu berlalu malam ini Nyonya Alma mengundang keluarga Pak Ari termasuk paman dan keluarga Pak Anto untuk makan malam di rumah. Mereka semua pun sampai dan kami makan malam bersama.Wajah Satria terlihat sangat senang karena kedua orang tuanya memberikan restu pada kami.Begitu juga dengan wajah Ria yang tersenyum manis dan bahagia saat bilang bahwa aku akan jadi kakak iparnya.Kami semua menghabiskan malam itu dengan canda tawa.Aku melihat kearah paman dan tersenyum,paman pun membalas senyumanku .Aku tahu paman senang karena aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan.Terima kasih Paman atas segala perlindungan dan kasih sayangmu padaku.Terima kasih juga karena majikan dan mantan pacarmu aku mendapatkan lelaki yang aku impikan dan kehidupan yang layak seperti sekarang .
Baca juga : Tertipu tante Marni

Posting Komentar
Posting Komentar